Halloween atau
Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama
dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia, dan dibawa
oleh orang Irlandia yang beremigrasi ke Amerika Utara.
Kata Halloween
pertama kali digunakan di abad ke-16. Kata ini merupakan varian dari kata
Skotlandia yaitu All Hallows ‘Even (‘Evening ‘) atau ‘Malam Yang Sepenuhnya
Suci/Keramat. Konon, Halloween itu
dipengaruhi acara festival panen di Eropa Barat dan festival orang mati dari
tradisi kaum pagan, terutama kaum Samhain Celtic.
Halloween
selalu dirayakan pada akhir oktober, dimana hari itu menandai akhir musim panas
dan panen serta awal musim dingin dan gelap, yang sering dikaitkan dengan
waktu-waktu kematian manusia setiap tahunnya. Hari tersebut diyakini bahwa
hantu dari orang mati kembali ke bumi. Selain menyebabkan masalah dan merusak tanaman,
bangsa Celtic berpikir bahwa kehadiran roh-roh dunia lain ini membuat Druid atau
peramal dari bangsa Celtic lebih mudah untuk membuat prediksi tentang masa
depan.
Selama
perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum, biasanya terdiri dari kepala dan
kulit binatang. Kemudian mereka berusaha untuk memberitahu peruntungan
masing-masing. Ketika perayaan usai, mereka kembali menyalakan tungku api
mereka, mereka yang telah padam sebelumnya malam itu, dari api unggun suci
untuk membantu melindungi mereka selama musim dingin mendatang.
Pada, Tahun
609 AD, Paus Bonifasius IV mendedikasikan tanggal 13 Mei sebagai hari untuk
menghormati semua martir Kristen, dan hari itu dijadikan festival Katholik
“Hari Semua Martir” oleh gereja Roma. Paus Gregorius III (731-741) kemudian
memperluas festival itu untuk memasukkan peringatan semua orang kudus beserta
semua martir, dan memindahkan perayaan dari tanggal 13 Mei ke tanggal 1
November, tepat pada tanggal perayaan kuno “Samhain” dari bangsa Celtic. Bahkan
memasuki abad ke Sebelas, gereja Roma akhirnya menetapkan Tanggal 2 November
sebagai “Hari Semua Arwah” (All Souls Day), hari untuk menghormati semua arwah
orang mati. Hari Semua Arwah (All Souls Day) dirayakan sama dengan ritual
“Samhain”, dengan api unggun besar, parade, dan berdandan kostum sebagai
orang-orang kudus, malaikat dan setan.
Perayaan All
Saints Day juga disebut “All-hallows” atau “All-hallowmas” (dari bahasa Inggris
Pertengahan “Alholowmesse” yang berarti Hari Para Orang Suci). Dan malam
sebelumnya, yang merupakan malam “Samhain” yang dirayakan dalam agama Celtic,
mulai disebut “All-hallows Evening” dan kemudian disingkat “Hallows-en” atau
lebih terkenal sebagai “Halloween”.
Pada paruh
kedua abad kesembilan belas, Amerika dibanjiri imigran baru. Jutaan orang
Irlandia yang melarikan diri karena kelaparan Irlandia tahun 1846. Merekalah
yang membantu mempopulerkan perayaan Halloween di Amerika. Mengambil dari
tradisi Irlandia dan Inggris, orang Amerika mulai mengenakan kostum-kostum dan
pergi rumah ke rumah untuk meminta makanan atau uang, sebuah praktek yang
akhirnya menjadi tradisi “trik-dan-treat” hari ini. Sebuah tradisi Amerika yang
baru lahir, dan terus tumbuh. Hari ini, Amerika Serikat menghabiskan sekitar $
6 miliar per tahun setiap Halloween. Haloween menjadi liburan kedua terbesar
secara komersial di negara itu.
Di Irlandia dan Skotlandia, menggunakan lobak yang diukir secara tradisional sebagai simbol selama Halloween, tapi imigran yang berada di Amerika Utara lebih menggunakan labu, karena jauh lebih lembut dan lebih besar, sehingga lebih mudah untuk mengukir dari lobak. Tradisi Amerika ukiran labu dicatat pada tahun 1837 dan pada awalnya terkait dengan waktu panen pada umumnya, tidak menjadi terkait khusus dengan Halloween sampai pertengahan-ke-akhir abad ke-19
1 Comments
seru banget baca ini
ReplyDeletepromo alfa