Bom Borobudur 1985

Borobudur pasca peledakan bom 1985, sumber: indocropcircles
 
 
Pada hari Senin, 21 Januari 1985 terjadi pengeboman Candi Borobudur di Jawa Tengah. Beberapa ledakan yang cukup dahsyat menghancurkan sembilan stupa pada candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut. Ledakan pertama terjadi pada sekitar pukul 01.30 WIB, kemudian tidak lama disusul ledakan kedua satu menit setelahnya. Ledakan beruntun terjadi setelahnya hingga pukul 03.40 WIB terjadi ledakan yang terakhir.

   Terlihat patung-patung Budha dan stupa berserakan dimana-mana. Terhitung hampir 9 stupa dan 2 patung yang mengalami kerusakan parah akibat ledakan bom. Bahkan tim Penjinak Bom dari Yon Zipur Magelang yang dipimpin oleh Kapten Mardjono berhasil menjinakkan dua bom tipe TNT dengan timer dari jam tangan. Menurut keterangan Kapten Mardjono, perakit bom adalah orang yang sangat professional.
 
  Beberapa bulan setelah kejadian, aparat mengamankan Abdulkadir Ali Alhabsyi dan Husein bin Ali Habsyi sebagai pelaku peledakan dan dituntut masing-masing 20 tahun penjara dan kurungan seumur hidup. Namun, dalang dari pengeboman tersebut Mohamad Jawad belum tertangkap sampai sekarang.

   Abdulkadir sendiri tertangkap saat perjalanan menuju Bali bersama tiga rekannya. Dalam pengakuannya, mereka akan melakukan aksi serupa di Bali namun tak disangka di dalam Bis Pemudi Ekspress yang mereka tumpangi berhenti di Banyuwangi. Naasnya, bom meledak karena terpicu panasnya mesin bis. Tujuh orang korban meninggal termasuk tiga rekan Abdulkadir. Ia sendiri selamat karena sedang berada di luar bus, tapi berhasil ditangkap karena bertingkah mencurigakan.
 
   Husein juga diduga terlibat karena Abdulkadir plus tiga temannya itu adalah anggota majelis taklim yang dikelolanya. Mereka pun menangkap Husein pada 10 November 1988 di Garut, Jawa Barat. Pengadilan Negeri Malang menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Husein dengan dakwaan subversi pada sidang 31 Januari 1991. Setelah Orde Baru tumbang, Presiden Habibie memberikan grasi untuknya sehingga bisa bebas pada 1999.

0 Comments