Sparta
adalah salah satu wilayah polis yang ada di Yunani, dimana di wilayah Sparta
tersebut dikhususkan untuk pelatihan militer. Sejak berumur tujuh tahun para
anak-anak sudah diharuskan mendapat pendidikan militer, dengan cara dilepas di
alam bebas untuk mampu mengetahui seberapa hebat anak tersebut dalam bertahan
hidup dan untuk melatih mental anak tersebut agar kelak menjadi prajurit yang
pemberani. Kehidupan lelaki Sparta adalah kehidupan untuk disiplin,
penyangkalan diri, dan kesederhanaan. Mereka menjauhkan diri terhadap kemewahan
dan sangat mengandalkan keberanian, karena mereka berorientasi hidup dan mati
untuk negara. Dan mereka menyebut bangsanya adalah titisan dari Hercules.
Dimana,
Sparta ini adalah kebalikan dari polis Athena yang banyak melahirkan ahli filuf
dan politikus terkenal. Dan pertentangan pola pikir sudah terjadi saat itu.
Kedua polis ini sangat bertentangan konsepnya, misalnya :
Dalam susunan
pemerintahan :
a.
Polis Sparta (Monarkhi)
1.
Raja (Kepala Pemerintahan)
2.
Dewan Rakyat (Eklesia)
3.
Dewan Hakim Tinggi (Ephonori)
4.
Dewan Orang Tua
b.
Polis Athena (Republik)
1.
Kepala Negara (terdiri atas 9 orang (Archoa))
2.
Dewan Rakyat Tinggi (parlemen)
3.
Dewan Rakyat
4.
Dewan Pengawas Nasional
Dan
banyak orang yang mengenal Sparta sebagai negara yang brutal dengan budaya yang
stagnan dan perekonomian yang stagnan. Dalam sistem kepercayaan juga masih
menganut polytheisme, pemujaan terhadap dewa namun dalam masa pemerintahan
Leonidas sudah hampir mulai luntur karena para Ephor (penghubung dengan Oracle
Delphi) sudah dapat disuap.
Penduduk
Sparta terbagi atas tiga kelas utama :
a.
Spartatie, orang kelahiran Sparta asli dimana tugasnya
menjadi tentara dan berhak menikmati hak-hak politik.
b. Perioeci,
orang-orang yang tinggal di wilayah sekitar Sparta, kebanyakn bekerja sebagai
pedagang-pedagang.
c. Helots
Bangsa Sparta memang ditakdirkan dan
dilahirkan untuk berperang, bermacam-macam perang telah mereka lakukan. Rival
utamanya adalah polis Athena. Dan salah pertempuran yang paling bersejarah
adalah Perang Thermopylae, melawan Xerxes dari Persia.
Disaat itu Persia sedang melakukan invasi
besar-besaran terhadap seluruh daratan di seluruh dunia, dan saat akan
menguasai Yunani pertama-tama Xerxes harus menaklukan Sparta sebagai jalan
masuk menuju Athena. Saat itu Xerxes menyebut dirinya sebagai rajanya para raja
menuntut supaya Sparta tunduk dengan tanpa kekerasan, namun hal tersebut
ditolak dengan pertimbangan bahwa utusan Persia telah menghina bangsa Sparta.
Dan saat awal pertempuran Leonidas berucap “ datanglah dan bawa mereka kemari”
kepada salah satu utusan Xerxes.
Dan
akhirnya serangan besar-besaran ditujukan ke Sparta. Intrik-intrik poliitk
ternyata juga telah ada waktu itu, ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan
keadaan untuk mengambil tahta kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Leonidas.
Seorang Sparta asli yang telah dididik untuk menjadi seorang pemimpin yang
mampu mengayomi rakyatnya dengan keberaniannya.
Tanpa
dukungan dari senat dari mengabaikan petunjuk dari Oracle, akhirnya 300 ratus
pasukan Sparta akan menghadapi invasi pasukan Persia. Berkat hasil didikan dari
kecil dan kepemimpinan dari Leonidas, pasukan Sparta mampu mengatasi perlawanan
dari Persia yang jumlah pasukannya lebih banyak dari Sparta.
Pada
saat pertempuran ternyata Sparta dibantu oleh bangsa Arkadia. Dengan
kepemimpinan dari Leonidas satu-persatu lawan mampu dikalahkan dengan
menggunakan strategi perang yang sempurna dan juga dengan keberanian untuk
menantang kematian. Berbagai tantangan mampu dikalahkan, mulai dari pasukan
hewan-hewan, ahli sihir, hingga yang disebut pasukan abadi milik Xerxes pun
mampu dikalahkan dengan mudah.
Dan
saat akhirnya ketika Leonidas menyerang Xerxes secara langsung namun gagal dan
akhirnyamati dihujani anak panah yang hampir menutupi langit.
"Ω ξείν αγγέλλειν Λακεδαιμονίοις,
ότι τήδε κείμεθα,
τοις κείνων ρήμασι πειθόμενοι ". τοις κείνων ρήμασι πειθόμενοι ".
τοις κείνων ρήμασι πειθόμενοι ". τοις κείνων ρήμασι πειθόμενοι ".
“Tak ada
ruang untuk yang lemah di Sparta hanya yang tegar dan kuat
yang boleh
menyebut dirinya sebagai pria Sparta.
Hanya yang
tegar dan yang kuat.”
Dillios
0 Comments